Sejarah Bermulanya Pasar Malam di Indonesia – Istilah Pasar Malam sudah tak asing di telinga warga Belanda, bahkan sudah masuk dalam kamus Bahasa Belanda Van Dale. Berbicara tentang sejarah Pasar Malam Besar berarti juga bicara tentang budaya Indo. Ras Indo, atau Indies Eurosian secara sederhana berarti anak campuran antara darah Barat dan Timur, Eropa dan Asia.
Tak sedikit yang beribu seorang nyai, yang artinya dia lahir sebagai anak di luar perkawinan sah. Ada juga yang keturunan Tentara Kerajaan Hindia-Belanda (KNIL) yang berganti warga negara, seperti ayah The Tielman Brothers. Ada warga Belanda murni yang lahir di Nusantara. Ada orang Indonesia asli yang menikah dengan orang Belanda atau statusnya disamakan dengan orang Eropa oleh pemerintah kolonial kala itu. Merekalah Warunk Upnormal Indische Nederlanders.
Di Indonesia, pasar malam memiliki riwayat sejarah yang begitu panjang. Akarnya dapat ditelusuri sebelum masa kemerdekaan, tepatnya awal abad 20. Lahirnya slot terbaik pasar malam, menurut penjelasan Heri Priyatmiko, dosen sejarah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, didorong penggunaan listrik di kalangan masyarakat. Adanya listrik kemudian menciptakan titik-titik hiburan di pusat perkotaan yang menarik keramaian massa, terutama di malam hari.
“Perlahan, pasar malam jadi budaya orang kota. Tapi, dampaknya enggak ke mereka saja. Oleh orang-orang pinggiran kota, pasar malam lalu jadi peluang untuk meningkatkan taraf perekonomian. Mereka datang untuk berjualan barang sampai makanan ringan,” kata Heri saat dihubungi VICE.
Datangnya orang-orang pinggiran ke kota untuk berdagang di pasar malam disebut Heri sebagai bentuk urbanisasi informal. Kehadiran pasar malam, di awal kemunculannya, bersifat temporer atau sementara. Artinya, pasar malam lahir pada momen-momen tertentu saja. Meski tidak rutin, perputaran uang yang dihasilkan situs judi slot gacor cukuplah besar sehingga mampu menopang keberlangsungan sektor ekonomi informal.
Salah satu pusat pasar malam pada masa pra-kemerdekaan ialah Solo. Ada tiga faktor penunjang yang membikin Solo berdiri sebagai sentra pasar malam. Pertama, Solo merupakan kota kerajaan yang wajahnya dapat dilihat melalui kedudukan Kraton Kasunanan dan Mangkunegaran. Kedua, kondisi geografis Solo yang dikepung banyak kabupaten. Ketiga, Solo memiliki jalur transportasi kereta api yang strategis.
Masa pasca-kemerdekaan Indonesia menandai perubahan pada pasar malam. Dari segi hiburan yang ditawarkan adalah, ambil contoh, pasar malam semakin variatif. Muncul permainan tong setan sampai sirkus—yang kelak jadi inspirasi novel Arswendo Atmowiloto yang rilis pada 1977. Kendati begitu, dari segi demografi pengunjung, pasar malam tak lagi semarak seperti dulu. Orang-orang dari kelompok menengah ke atas lambat laun tak tertarik untuk datang ke pasar malam sebab tak mau berjubel dalam keramaian. Inilah yang akhirnya membikin pasar malam identik dengan stereotip “tempat hiburan orang-orang miskin.”